Menyang kontèn

Daftar Wakil Presiden Indonesia

Sekang Wikipedia, Ensiklopedia Bebas sing nganggo Basa Banyumasan: dhialek Banyumas, Purbalingga, Tegal lan Purwokerto.

Kaca kiye isiné daftar Wakil Presiden Indonesia

No. Wakil Presiden Mulai menjabat Selesai menjabat Partai Presiden Periode
1 Mohammad Hatta 18 Agustus 1945 19 Desember 1948 PNI Soekarno 1
Lowong 19 Desember 1948 13 Juli 1949 - Syafruddin Prawiranegara
(Ketua PDRI)
Mohammad Hatta 13 Juli 1949 27 Desember 1949 PNI Soekarno
Lowong 27 Desember 1949 15 Agustus 1950 - Soekarno
(Presiden RIS)
Assaat
(Pemangku Sementara
Jabatan Presiden RI)
Mohammad Hatta 15 Agustus 1950 1 Desember 1956 PNI Soekarno
- Lowong[1] 1 Desember 1956 22 Februari 1967 -
22 Februari 1967 27 Maret 1968 Soeharto
(Pejabat Presiden)
27 Maret 1968 24 Maret 1973 Soeharto 2
2 Hamengkubuwana IX 24 Maret 1973 23 Maret 1978 Nonpartisan 3
3 Adam Malik 23 Maret 1978 11 Maret 1983 Golkar 4
4 Umar Wirahadikusumah 11 Maret 1983 11 Maret 1988 Golkar 5
5 Soedharmono 11 Maret 1988 11 Maret 1993 Golkar 6
6 Try Sutrisno 11 Maret 1993 11 Maret 1998 Golkar 7
7 Bacharuddin Jusuf Habibie 11 Maret 1998 21 Mei 1998 Golkar 8
- Lowong[2] 21 Mei 1998 20 Oktober 1998 - Bacharuddin Jusuf Habibie
8 Megawati Soekarnoputri 20 Oktober 1999 23 Juli 2001 PDIP Abdurrahman Wahid 9
9 Hamzah Haz 26 Juli 2001 20 Oktober 2004 PPP Megawati Soekarnoputri
10 Jusuf Kalla 20 Oktober 2004 20 Oktober 2009 Partai Golkar Susilo Bambang Yudhoyono 10
11 Boediono 20 Oktober 2009 20 Oktober 2014 Nonpartisan
12 Jusuf Kalla 20 Oktober 2014 20 Oktober 2019 Partai Golkar Joko Widodo
13 Ma'ruf Amin 20 Oktober 2019 petahana Joko Widodo

|align="center"|13 |align="center"|gibran rakabuming |align="center"|Barkas:Gibran rakabumingraka portrait.jpg Barkas:PresidenRI per 2024-2029.png |align="center"|20 Oktober 2024 |align="center"|petahana |align="center"| |align="center" rowspan"1"|Prabowo subianto |align="center"| |}

Referensi

[sunting | besut sumber]
  1. Jabatan Wakil Presiden Indonesia lowong pada 1956 ketika Hatta mengundurkan diri dari jabatannya karena selisih pendapat dengan Presiden Soekarno. Pada masa pemerintahan Soekarno, jabatan kedua tertinggi di Indonesia adalah perdana menteri (PM), dan setelah turunnya PM Djuanda dan beralihnya Indonesia ke sistem kabinet presidensial pada 1959, yang ada hanyalah jabatan wakil perdana menteri (Waperdam). Jabatan ini baru diisi kembali ketika Orde Baru berkuasa dengan diangkatnya Hamengkubuwana IX sebagai wakil presiden pada 1973.
  2. Jabatan Wakil Presiden Indonesia lowong pada 1998 ketika Presiden Soeharto mengundurkan diri dan kemudian digantikan oleh Wapres B.J. Habibie. Karena UUD 1945 (sebelum diamandemen) tidak menjelaskan tentang kekosongan jabatan wapres, maka jabatan ini tetap dikosongkan. Jabatan ini baru diisi kembali ketika Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai wapres mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid pada 1999.


Pranala jaba

[sunting | besut sumber]