Menyang kontèn

Bhinneka Tunggal Ika

Sekang Wikipedia, Ensiklopedia Bebas sing nganggo Basa Banyumasan: dhialek Banyumas, Purbalingga, Tegal lan Purwokerto.

Cithakan:Italictitle jmpl|Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika di pita. Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Semboyan negara ini menggambarkan kondisi Indonesia yang mempunyai banyak keragaman kemajemukan suku, budaya, adat dan agama namun tetap menjadi satu bangsa utuh.[1] Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.[2]

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan demikian sangat wajar apabila mempunyai banyak suku, agama, ras, dan antar golongan. Keragaman tersebut hidup saling menghormati dan menghargai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.[3]

Kata bhinnêka berasal dari dua kata yang mengalami sandhi, yaitu bhinna 'terpisah, berbeda' dan ika 'itu'. Kata tunggal berarti 'satu'. Secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika secara eksplisit dapat diartikan "Berbeda itu tetap satu", yang bermakna meskipun dalam aneka keberanekaragaman — pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap merupakan satu kesatuan utuh nan kokoh. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam adat, istiadat dan budaya, serta bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan serta kepercayaan.[4]

Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular sekitar abad ke-14, di bawah pemerintahan Raja Rājasanagara, yang juga dikenal sebagai Hayam Wuruk Maharaja ke-4 Majapahit yang memerintah tahun 1350–1389, Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.[5]

Bhinneka tunggal ika yakuwe semboyan negara Indonesia sing ana nang lambang negara Indonesia.

  1. Widiyani, Rosmha. "Arti Bhinneka Tunggal Ika, Tujuan, Makna dari Kalimat Semboyan Indonesia" (dalam bahasa id-ID). https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5660329/arti-bhinneka-tunggal-ika-tujuan-makna-dari-kalimat-semboyan-indonesia. 
  2. Kakawin Sutasoma [1]
  3. Rahim, Rahmawaty (2012). "SIGNIFIKANSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL TERHADAP KELOMPOK MINORITAS" (dalam bahasa id). Analisis: Jurnal Studi Keislaman 12 (1): 161–182. doi:10.24042/ajsk.v12i1.634. ISSN 2502-3969. http://www.ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/634. 
  4. Dansk
  5. "UUD 1945". Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xPeraturan/xUUD.