Susilo Bambang Yudhoyono

Sekang Wikipedia, Ensiklopedia Bebas sing nganggo Basa Banyumasan: dhialek Banyumas, Purbalingga, Tegal lan Purwokerto.



Jend. TNI (Purn.) Dr. H.
 Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono


Masa jabatan
20 Oktober 200420 Oktober 2014
Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (20042009)
Boediono (2009-2014)
Pendahulu Megawati Soekarnoputri
Pengganti Joko Widodo

Masa jabatan
23 Agustus 20001 Juni 2001
Presiden Abdurrahman Wahid
Pendahulu Soerjadi Soedirdja
Pengganti Agum Gumelar
Masa jabatan
10 Agustus 200112 Maret 2004
Presiden Megawati Soekarnoputri
Pendahulu Agum Gumelar
Pengganti Hari Sabarno (ad-interim)

Masa jabatan
29 Oktober 199923 Agustus 2000
Presiden Abdurrahman Wahid
Pendahulu Kuntoro Mangkusubroto
Pengganti Purnomo Yusgiantoro

Lahir Cithakan:Tanggal lahir lan umur
Bendera Indonesia Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politik Partai Demokrat
Suami/Istri Kristiani Herrawati
Anak Agus Harimurti Yudhoyono
Edhie Baskoro Yudhoyono
Almamater Akademi Militer
US Army Command & General Staff Colleger
Universitas Webster
Institut Pertanian Bogor
Profesi Tentara
Agama Islam
Tanda tangan Tanda tangan Susilo Bambang Yudhoyono
Situs resmi www.presidensby.info

Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (lair nang Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia, 9 September 1949; umur 74 taun) adalah Presiden Indonesia ke-6 sing menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004[1][2]. Ia berhasil melanjutkan pemerentahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sehingga, sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama sing menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 taun lan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.

Yudhoyono sing dipanggil "Sus" oleh orang tuanya lan populer dengan panggilan "SBY"[3], melewatkan sebagian masa kecil lan remajanya nang Pacitan. Ia merupakan seorang pensiunan militer. Selama nang militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan lan Energi pada taun 1999 lan tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya sekang Presiden Megawati Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama sing terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amandemen UUD 1945.

Dalam kehidupan pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herrawati sing merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo (alm), komandan RPKAD (kini Kopassus) sing turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada taun 1965.

Latar belakang lan keluarga[sunting | besut sumber]

Ia lahir nang Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 sekang anak pasangan Raden Soekotjo lan Siti Habibah. sekang silsilah ayahnya dapat dilacak hingga Pakubuwana serta memiliki hubungan dengan trah Hamengkubuwana II[4].

Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung nang dunia kemiliteran. Selain tinggal nang kediaman keluarga nang Bogor (Jawa Barat), SBY juga tinggal nang Istana Merdeka, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati sing adalah anak perempuan ketiga Jenderal (Purnawirawan) Sarwo Edhi Wibowo (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo turut membantu menumpas PKI (Partai Komunis Indonesia) pada taun 1965. sekang pernikahan mereka lahir dua anak lelaki, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (lahir 1978) lan Edhie Baskoro Yudhoyono (lahir 1980).

Agus adalah lulusan sekang SMA Taruna Nusantara taun 1997 lan Akademi Militer Indonesia taun 2000. Seperti ayahnya, ia juga mendapatkan penghargaan Adhi Mekayasa lan seorang prajurit dengan pangkat Letnan Satu TNI Angkatan Darat sing bertugas nang sebuah batalion infantri nang Bandung, Jawa Barat. Agus menikahi Anissa Larasati Pohan, seorang aktris sing juga anak sekang mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Sejak pertengahan 2005, Agus menjalani pendidikan untuk gelar master-nya nang Strategic Studies at Institute of Defense and Strategic Studies, Singapura. Anak sing bungsu, Edhie Baskoro lulus dengan gelar ganda dalam Financial Commerce lan Electrical Commerce taun 2005 sekang Curtin University of Technology nang Perth, Australia Barat.

Pendidikan[sunting | besut sumber]

  • Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) taun 1973
  • American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
  • Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
  • Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
  • On the job training nang 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
  • Jungle Warfare School, Panama, 1983
  • Kursus Senjata Antitank nang Belgia lan Jerman, 1984
  • Kursus Komando Batalyon, 1985
  • Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
  • Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas, AS
  • Master of Art (MA) sekang Management Webster University, Missouri, AS
  • Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian sekang Institut Pertanian Bogor (IPB), taun 2004.

Karier militer[sunting | besut sumber]

taun 1973, ia lulus sekang Akademi Militer Indonesia (Akabri: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan penghargaan Adhi Makayasa sebagai murid lulusan terbaik lan Tri Sakti Wiratama sing merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, lan intelek. Periode 1974-1976, ia memulai karier nang lan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad. Pada taun 1976, ia belajar nang Airborne School lan US Army Rangers, American Language Course (Lackland-Texas), Airbone and Ranger Course (Fort Benning) Amerika Serikat.

Kariernya berlanjut pada periode 1976-1977 nang lan Tonpan Yonif 305 Kostrad, lan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977), Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978, lan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981, Paban Muda Sops SUAD (1981-1982. Periode 1982-1984, ia belajar nang Infantry Officer Advanced Course (Fort Benning) Amerika Serikat.

taun 1983, ia belajar pada On the job training in 82-nd Airbone Division (Fort Bragg) Amerika Serikat, Jungle Warfare School (Panama, Kursus Senjata Antitank nang Belgia lan Jerman pada taun 1984, Kursus Komando Batalyon (1985) lan meniti karier nang Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985), lan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988), lan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988).

Periode 1988-1989, ia belajar nang Sekolah Komando Angkatan Darat lan melanjutkan ke US Command and General Staff College (Fort Leavenwort) Kansas Amerika Serikat pada taun 1991. Periode (1989-1993), ia bekerja sebagai Dosen Seskoad Korspri Pangab, lan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994, Asops Kodam Jaya (1994-1995) lan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995) serta Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) nang Bosnia-Herzegovina (1995-1996). Lulusan Master of Art (MA) sekang Management Webster University Missouri ini juga meniti karier nang Kasdam Jaya (1996), lan Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda. Pada taun 1997, ia diangkat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal. Ia pensiun sekang kemiliteran pada 1 April 2001 oleh karena pengangkatannya sebagai menteri[5][6].

Karier politik[sunting | besut sumber]

Tampil sebagai juru bicara Fraksi ABRI menjelang Sidang Umum MPR 1998 sing dilaksanakan pada 9 Maret 1998 lan Ketua Fraksi ABRI MPR dalam Sidang Istimewa MPR 1998. Pada 29 Oktober 1999, ia diangkat sebagai Menteri Pertambangan lan Energi nang pemerentahan pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Setaun kemudian, tepatnya 26 Oktober 1999, ia dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Sosial, lan Keamanan (Menko Polsoskam) sebagai konsekuensi penyusunan kembali kabinet Abdurrahman Wahid[7].

Dengan keluarnya Maklumat Presiden pada 28 Mei 2001 pukul 12.00 WIB, Menko Polsoskam ditugaskan untuk mengambil langkah-langkah khusus mengatasi krisis, menegakkan ketertiban, keamanan, lan hukum secepat-cepatnya lantaran situasi politik darurat sing dihadapi pimpinan pemerentahan. Saat itu, Menko Polsoskam sebagai pemegang mandat menerjemahkan situasi politik darurat tidak sama dengan keadaan darurat sebagaimana sing ada dalam Undang-undang Nomor 23 taun 1959.

Belum genap satu taun menjabat Menko Polsoskam atawa lima hari setelah memegang mandat, ia didesak mundur pada 1 Juni 2001 oleh pemberi mandat karena ketegangan politik antara Presiden Abdurrahman Wahid lan DPR. Jabatan pengganti sebagai Menteri Dalam Negeri atawa Menteri Perhubungan sing ditawarkan presiden tidak pernah diterimanya.

Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri melantiknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik lan Keamanan (Menko Polkam) pada 10 Agustus 2001. Merasa tidak dipercaya lagi oleh presiden, jabatan Menko Polkam ditinggalkannya pada 11 Maret 2004. Berdirinya Partai Demokrat pada 9 September 2002 menguatkan namanya untuk mencapai kerier politik puncak. Ketika Partai Demokrat dideklarasikan pada 17 Oktober 2002, namanya dicalonkan menjadi presiden dalam pemilu presiden 2004.

Setelah mengundurkan diri sekang jabatan Menko Polkam lan sejalan dengan masa kampanye pemilu legislatif 2004, ia secara resmi berada dalam koridor Partai Demokrat. Keberadaannya dalam Partai Demokrat menuai sukses dalam pemilu legislatif dengan meraih 7,45 persen suara. Pada 10 Mei 2004, tiga partai politik yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan lan Persatuan Indonesia, lan Partai Bulan Bintang secara resmi mencalonkannya sebagai presiden lan berpasangan dengan kandidat wakil presiden Jusuf Kalla.

Ringkasan karier[sunting | besut sumber]

  • lan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
  • lan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
  • lan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
  • Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
  • lan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
  • Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
  • Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
  • lan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
  • Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
  • Dosen Seskoad (1989-1992)
  • Korspri Pangab (1993)
  • lan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
  • Asops Kodam Jaya (1994-1995)
  • Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
  • Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) nang Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
  • Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
  • Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda
  • Asospol Kassospol ABRI/wakil Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Umum MPR 1998)
  • Kassospol ABRI/ Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
  • Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
  • Menteri Pertambangan lan Energi (sejak 26 Oktober 1999)
  • Menteri Koordinator Politik Sosial Keamanan(pemerentahan Presiden KH Abdurrahman Wahid)
  • Menteri Koordinator Politik lan Keamanan(pemerentahan Presiden Megawati Soekarnoputri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
  • Presiden Republik Indonesia (2004-2009)
  • Presiden Republik Indonesia (2009-2014)

Penugasan[sunting | besut sumber]

Jenderal TNI (Purnawirawan) Susilo Bambang Yudhoyono sing pernah ditugaskan dalam sebuah operasi nang Timor-Timur pada periode 1979-1980 lan 1986-1988 ini meraih gelar doktor (PhD) dalam bidang Ekonomi Pertanian sekang Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 3 Oktober 2004. Pada 15 Desember 2005, ia menerima gelar doktor kehormatan nang bidang ilmu politik sekang Universitas Thammasat Bangkok (Thailand)[8]. Dalam pidato pemberian gelar, ia menegaskan bahwa politik merupakan seni untuk perubahan lan transformasi dalam sebuah negara demokrasi sing damai. Ia tidak yakin sepenuhnya kalau politik itu adalah ilmu.

Penghargaan[sunting | besut sumber]

  • Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, lan Intelek), 1973
  • Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
  • Satya Lencana Seroja, 1976
  • Honor Graduate IOAC, USA, 1983
  • Satya Lencana Dwija Sista, 1985
  • Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
  • Dosen Terbaik Seskoad, 1989
  • Satya Lencana Santi Dharma, 1996
  • Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
  • Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
  • Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
  • Wing Penerbang TNI-AU, 1998
  • Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
  • Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
  • Bintang Dharma, 1999
  • Bintang Maha Putera Utama, 1999
  • Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
  • Bintang Asia (Star of Asia), 2005, oleh BusinessWeek
  • Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama, 2006, oleh Sultan Brunei
  • Doktor Honoris Causa, 2006, oleh Universitas Keio
  • Darjah Utama Seri Mahkota, 2008, oleh Yang DiPertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin
  • 100 tokoh Berpengaruh Dunia 2009 kategori Pemimpin & Revolusioner Majalah TIME, 2009, oleh TIME

Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah dicalonkan untuk menjadi penerima penghargaan Nobel perdamaian 2006 bersama dengan Gerakan Aceh Merdeka lan Martti Ahtisaari atas inisiatif mereka untuk perdamaian nang Aceh.

Masa kepresidenan[sunting | besut sumber]

MPR pada periode 1999–2004 mengamandemen Undang-Undang Dasar 1945 UUD 1945 sehingga memungkinkan presiden lan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Pemilu presiden dua tahap kemudian dimenanginya dengan 60,9 persen suara pemilih lan terpilih sebagai presiden. Dia kemudian dicatat sebagai presiden terpilih pertama pilihan rakyat lan tampil sebagai presiden Indonesia keenam setelah dilantik pada 20 Oktober 2004 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia unggul sekang pasangan Presiden Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi pada pemilu 2004.

Kolusi, Korupsi, lan Nepotisme (KKN) sebagai prioritas penting dalam kepemimpinannya selain kasus terorisme global. Penanggulangan bahaya narkoba, perjudian, lan perdagangan manusia juga sebagai beban berat sing membutuhkan kerja keras bersama pimpinan lan rakyat.

Di masa jabatannya, Indonesia mengalami sejumlah bencana alam seperti gelombang tsunami, gempa bumi, dll. Semua ini merupakan tantangan tambahan bagi Presiden sing masih bergelut dengan upaya memulihkan kehidupan ekonomi negara lan kesejahteraan rakyat.

Susilo Bambang Yudhoyono juga membentuk UKP3R, sebuah lembaga kepresidenan sing diketuai oleh Marsilam Simandjuntak pada 26 Oktober 2006.[9] Lembaga ini pada awal pembentukannya mendapat tentangan sekang Partai Golkar seiring dengan isu tidak dilibatkannya Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembentukannya serta isu dibentuknya UKP3R untuk memangkas kewenangan Wakil Presiden, tetapi akhirnya diterima setelah SBY sendiri menjelaskannya dalam sebuah keterangan pers.[1]

Layanan SMS Presiden[sunting | besut sumber]

Sekitar wulan Juni 2005, Presiden SBY molai layanan pesan singkat (SMS) meng nomor telepon selulere nang 0811109949 namung esok harine ana gangguan teknis sebab akehe SMS sing masuk lan siki diganti karo SMS meng 9949 bar iku SMS arep dipilih lan disampaikna meng presiden. Nomor 9949 iku tanggal lahire beliau (9 September 1949).

Tanggal 28 Juni 2005, Presiden SBY ngirimna SMS maring masyarakat karo jeneng pengirim Presiden RI sing isine tentang pencegahan narkoba.[10] Kebenaran SMS iki wis dikonfirmasikna lan juru bicara Presiden nyatakna berbagai SMS arep nyusul.

Referensi[sunting | besut sumber]

  1. Russell Hiang-Khng Heng, Rahul Sen, (2006), Regional outlook: Southeast Asia 2006-2007, Institute of Southeast Asian Studies, ISBN 978-981-230-370-7.
  2. Oxford Business Group, (2007), The report: Emerging Indonesia, Oxford Business Group, ISBN 978-1-902339-64-1.
  3. news.bbc.co.uk New era as Susilo Bambang Yudhoyono takes office (diakses pada 24 Juli 2010)
  4. Garda Maeswara, (2009), Biografi Politik Susilo Bambang Yudhoyono, Penerbit Narasi, ISBN 978-979-16817-5-9.
  5. Institute of Southeast Asian Studies, (2005), Indonesia: the challenge of change, Institute of Southeast Asian Studies, ISBN 978-981-230-243-4.
  6. Michelle Ann Miller, (2009), Rebellion and Reform in Indonesia: Jakarta's Security and Autonomy Polices in Aceh, Taylor & Francis, ISBN 978-0-415-45467-4.
  7. Greg Barton, (2002), Abdurrahman Wahid , Muslim democrat, Indonesian president: a view from the inside, UNSW Press, ISBN 978-0-86840-405-9.
  8. "Presiden Terbang ke Malaysia, Dapat Gelar Doktor nang Thailand", detik.com, 11 Desember 2005. Diakses pada 6 Februari 2009.
  9. "Presiden Bentuk Tim Percepatan Reformasi", detik.com, 26 Oktober 2006. Diakses pada 6 Februari 2009.
  10. "Setelah Terima Ribuan SMS, Kini Ganti SBY Kirim SMS", detik.com, 28 Juni 2005. Diakses pada 6 Februari 2009.

Galeri foto[sunting | besut sumber]

Lihat pula[sunting | besut sumber]

Pranala jaba[sunting | besut sumber]

Jabatan politik
Didahului oleh:
Megawati Soekarnoputri
Presiden Indonesia

Cithakan:S-inc

Didahului oleh:
Agum Gumelar
Menteri Koordinator Politik lan Keamanan
2001–2004
Digantikan oleh:
Hari Sabarno
(ad interim)
Didahului oleh:
Wiranto
Menteri Koordinator Politik lan Keamanan
2000–2001
Digantikan oleh:
Agum Gumelar
Didahului oleh:
Kuntoro Mangkusubroto
Menteri Pertambangan lan Energi
1999–2000
Digantikan oleh:
Purnomo Yusgiantoro
Jabatan militer
Didahului oleh:
R. Karyono
Pangdam Sriwijaya
23 Agustus 19967 Agustus 1997
Digantikan oleh:
Suadi Atma